Kesalahan Mendidik Anak (Chapt 3)
Thursday, 20 December 2018
Edit
Posting ini merupakan lanjutan dari goresan pena terdahulu, Kesalahan Mendidik Anak (chapt 2). Mari kta lanjutkan,..
melakukan kesalahan dalam mendidik putra-putrinya.
Berikut ini yakni beberapa kesalahan yang mungkin Anda tidak sadari terjadi dalam mendidik anak Anda:
1. Kurang Pengawasan
Menurut Professor Robert Billingham, Human Development and Family Studies – Universitas Indiana, “Anak terlalu banyak bergaul dengan lingkungan semu diluar keluarga, dan itu yakni bencana yang seharusnya diperhatikan oleh orang tua”. Nah kini tahu kan, bagaimana menyiasatinya, contohnya jikalau anak Anda berada di penitipan atau sekolah, usahakan mengunjunginya secara terpola dan tidak terencana. Bila pengawasan Anda jadi berkurang, solusinya carilah daerah penitipan lainnya. Jangan biarkan anak Anda berkelana sendirian. Anak Anda butuh perhatian.
2. Gagal Mendengarkan
Menurut psikolog Charles Fay, Ph.D. “Banyak orang bau tanah terlalu lelah menawarkan perhatian – cenderung mengabaikan apa yang anak mereka ungkapkan”, contohnya Aisyah pulang dengan mata yang lembam, umumnya orang bau tanah lantas eksklusif menanggapi hal tersebut secara berlebihan, menduga-duga si anak terkena bola, atau tabrak dengan temannya. Faktanya, orang bau tanah tidak tahu apa yang terjadi sampai anak sendirilah yang menceritakannya.
3. Jarang Bertemu Muka
Menurut Billingham, orang bau tanah seharusnya membiarkan anak melaksanakan kesalahan, biarkan anak berguru dari kesalahan biar tidak terulang kesalahan yang sama. Bantulah anak untuk mengatasi masalahnya sendiri, tetapi jangan mengambil laba demi kepentingan Anda.
4. Terlalu Berlebihan
Menurut Judy Haire, “banyak orang bau tanah menghabiskan 100 km per jam mengeringkan rambut, dari pada meluangkan 1 jam bersama anak mereka”. Anak perlu waktu sendiri untuk mencicipi kebosanan, lantaran hal itu akan memacu anak memunculkan kreatifitas tumbuh.
5. Bertengkar Dihadapan Anak
Menurut psikiater Sara B. Miller, Ph.D., sikap yang paling kuat merusak yakni “bertengkar” dihadapan anak. Saat orang bau tanah bertengkar didepan anak mereka, khususnya anak lelaki, maka risikonya yakni seorang calon laki-laki cukup umur yang tidak sensitif yang tidak sanggup berafiliasi dengan perempuan secara sehat. Orang bau tanah seharusnya menghangatkan diskusi diantara mereka, tanpa bawah umur disekitar mereka. Wajar saja jikalau orang bau tanah berbeda pendapat tetapi usahakan tanpa amarah. Jangan ciptakan perasaan tidak kondusif dan ketakutan pada anak.
6. Tidak Konsisten
Anak perlu merasa bahwa orang bau tanah mereka berperan. Jangan biarkan mereka memohon dan merengek menjadi senjata yang ampuh untuk mendapat apa yang mereka inginkan. Orang bau tanah harus tegas dan berwibawa dihadapan anak.
7. Mengabaikan Kata Hati
Menurut Lisa Balch, ibu dua orang anak, “lakukan saja sesuai dengan kata hatimu dan biarkan mengalir tanpa mengabaikan juga suara-suara disekitarnya yang melemahkan. Saya banyak berguru bahwa orang bau tanah seharusnya memiliki kepekaan yang tajam perihal sesuatu”.
8. Terlalu Banyak Nonton TV
Menurut Neilsen Media Research, bawah umur Amerika yang berusia 2-11 tahun menonton 3 jam dan 22 menit siaran TV sehari. Menonton televisi akan menciptakan anak malas belajar. Orang bau tanah cenderung membiarkan anak berlama-lama didepan TV dibanding mengganggu aktifitas orang tua. Orang bau tanah sangat mustahil sanggup memfilter masuknya iklan negatif yang tidak mendidik.
9. Segalanya Diukur Dengan Materi
Menurut Louis Hodgson, ibu 4 anak dan nenek 6 cucu, “anak kini memiliki banyak benda untuk dikoleksi”. Tidaklah salah memanjakan anak dengan mainan dan liburan yang mewah. Tetapi yang seharusnya disadari yakni anak Anda membutuhkan quality time bersama orang bau tanah mereka. Mereka cenderung ingin didengarkan dibandingkan diberi sesuatu dan diam.
10. Bersikap Berat Sebelah
Beberapa orang bau tanah kadang lebih mendukung anak dan bersikap memihak anak sambil menjelekkan pasangannya didepan anak. Mereka akan hilang persepsi dan cenderung terpola untuk bersikap berat sebelah. Luangkan waktu bersama anak minimal 10 menit disela kesibukan Anda. Dan pastikan anak tahu ketika bersama orang bau tanah yakni waktu yang tidak sanggup diinterupsi.
Berbagai Sumber