8 Faktor Penyebab Anak Menjadi Pemarah Dan Cengeng - foldersoal.com
Monday 30 November 2015
Edit
Faktor Penyebab Anak Menjadi Pemarah dan Cengeng_Emosi yang selalu berubah-ubah menjadi salah satu ciri khas anak. Perasaan malu, marah, murung yaitu belahan dari emosi anak yang tidak sanggup dilepaskan dalam kesehariannya. Sebagai orang bau tanah yang baik, kita perlu mengetahui cara meredakan emosi anak biar si kecil tidak tumbuh menjadi anak yang cengeng dan pemarah. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan si kecil gampang cengeng, berikut daftarnya.
1. Frustrasi
Saat anak sudah mengungkapkan keinginannya, namun tidak sanggup terpenuhi, maka anak cenderung kesal kemudian menangis. Misalnya, si kecil minta dibelikan mainan, sayangnya permintaannya tidak sanggup dikabulkan, maka besar kemungkinan si anak akan menangis dan rewel.
Cobalah untuk membujuk anak dengan damai dan pelan. Katakan dengan tegas, bahwa ia tidak akan mendapat keinginannya apabila masih menangis. Setelah tangis anak mereda, peluk erat tubuhnya, kemudian berikan kesukaannya.
2. Situasi baru
Situasi gres kadangkala menciptakan Anda merasa tidak nyaman dan cenderung tidak betah, contohnya ketika kita mengajaknya ke pesta pernikahan. Pasti ia akan tiba ke kawasan yang gres dan menemui orang-orang yang belum pernah dilihatnya sebelumnya.
Hal ini sanggup menciptakan si kecil rewel dan menangis. Untuk mengatasinya, buatlah suasana menjadi lebih bersahabat buat si kecil dengan mengenalkannya kepada rekan-rekan Anda, akan lebih manis bila rekan-rekan Anda juga membawa anak kecil, maka mereka sanggup menjadi sobat bermain di waktu tersebut.
3. Suasana tidak nyaman
Anak juga menjadi cenderung menangis manakala sedang berada di situasi yang membuatnya tidak nyaman, ibarat udara yang panas, kotor, berada di kawasan yang sempit atau bunyi bising yang tidak kunjung berhenti.
Hal-hal inilah yang menciptakan anak menjadi tidak nyaman dan kesannya menangis. Cara mengatasinya, berilah pengertian kepada anak terlebih dahulu ihwal lokasi yang akan kita tuju, kemudian alihkan perhatiannya pada hal-hal yang menarik, ibarat melaksanakan komunikasi atau bercerita.
4. Sakit
Disaat sakit, anak akan mencicipi ketidaknyamanan pada tubuhnya. Untuk bergerak sakit, untuk makan juga tidak enak, terlebih mereka jadi tidak sanggup bermain.
Maka dari itu, dalam kondisi sakit, anak cenderung menangis dan kadang bersikap cengeng. Untuk meredakannya, Anda sanggup melaksanakan sesuatu yang membuatnya menjadi lebih nyaman. Misalnya memutarkan film kartun favoritnya dan lain-lain.
5. Mencari perhatian
Menangis untuk mencari perhatian seringkali kita jumpai pada ketika anak masih bayi. Namun banyak juga anak yang sudah tumbuh pada usia sekolah juga terkadang melaksanakan hal yang sama. Tentu ada alasan di balik tangis si anak, sanggup mungkin sebab lapar atau menginginkan sesuatu.
Sebagai orang bau tanah harus tanggap, sekiranya sanggup memperlihatkan apa yang diinginkan si anak, maka jangan hingga menundanya.
6. Anak-anak memang cenderung lebih sensitif
Anak-anak mempunyai perasaan yang halus dan cenderung sensitif, sehingga hal sepele pun sanggup menciptakan mereka menangis. Untuk mengatasinya, kita perlu tahu apa yang menciptakan si anak menangis, penuhi keinginannya bila hal tersebut sanggup membantu meredakan tangisnya.
7. Orangtua harus bersikap konsisten, biar tidak dimanfaatkan anak
Anda mungkin pernah menjumpai ketika seorang anak kecil menangis, kemudian orang tuanya urung menegurnya sebab merasa kasihan atau iba, padahal si anak telah melaksanakan kesalahan dan memanfaatkan tangisnya biar tidak dimarahi.
Orangtua harus konsisten, bila memang anak melaksanakan kesalahan, maka berikan nasehat yang baik untuk menegurnya. Jangan hingga menjadi lembek dan anak cenderung cengeng sebab perilaku orang tua.
8. Anak yang dimanja
Jangan gampang memanjakan anak dengan sesuatu yang mereka inginkan, sanggup jadi hal tersebut menciptakan mereka menjadi cengeng. Mereka akan mulai menangis apabila keinginanya tidak terpenuhi. Sebagai orangtua harus pintar mengatur apa saja yang boleh untuk anak dan yang tidak boleh, tidak semuanya sanggup diberikan. Apabila menangis, berikanlah nasehat dan tenangkanlah, jangan malah memenuhi keinginannya. Berbagai Sumber
Penyebab Anak Menjadi Pemarah dan Cengeng
Saat anak sudah mengungkapkan keinginannya, namun tidak sanggup terpenuhi, maka anak cenderung kesal kemudian menangis. Misalnya, si kecil minta dibelikan mainan, sayangnya permintaannya tidak sanggup dikabulkan, maka besar kemungkinan si anak akan menangis dan rewel.
Cobalah untuk membujuk anak dengan damai dan pelan. Katakan dengan tegas, bahwa ia tidak akan mendapat keinginannya apabila masih menangis. Setelah tangis anak mereda, peluk erat tubuhnya, kemudian berikan kesukaannya.
2. Situasi baru
Situasi gres kadangkala menciptakan Anda merasa tidak nyaman dan cenderung tidak betah, contohnya ketika kita mengajaknya ke pesta pernikahan. Pasti ia akan tiba ke kawasan yang gres dan menemui orang-orang yang belum pernah dilihatnya sebelumnya.
Hal ini sanggup menciptakan si kecil rewel dan menangis. Untuk mengatasinya, buatlah suasana menjadi lebih bersahabat buat si kecil dengan mengenalkannya kepada rekan-rekan Anda, akan lebih manis bila rekan-rekan Anda juga membawa anak kecil, maka mereka sanggup menjadi sobat bermain di waktu tersebut.
3. Suasana tidak nyaman
Anak juga menjadi cenderung menangis manakala sedang berada di situasi yang membuatnya tidak nyaman, ibarat udara yang panas, kotor, berada di kawasan yang sempit atau bunyi bising yang tidak kunjung berhenti.
Hal-hal inilah yang menciptakan anak menjadi tidak nyaman dan kesannya menangis. Cara mengatasinya, berilah pengertian kepada anak terlebih dahulu ihwal lokasi yang akan kita tuju, kemudian alihkan perhatiannya pada hal-hal yang menarik, ibarat melaksanakan komunikasi atau bercerita.
4. Sakit
Disaat sakit, anak akan mencicipi ketidaknyamanan pada tubuhnya. Untuk bergerak sakit, untuk makan juga tidak enak, terlebih mereka jadi tidak sanggup bermain.
Maka dari itu, dalam kondisi sakit, anak cenderung menangis dan kadang bersikap cengeng. Untuk meredakannya, Anda sanggup melaksanakan sesuatu yang membuatnya menjadi lebih nyaman. Misalnya memutarkan film kartun favoritnya dan lain-lain.
5. Mencari perhatian
Menangis untuk mencari perhatian seringkali kita jumpai pada ketika anak masih bayi. Namun banyak juga anak yang sudah tumbuh pada usia sekolah juga terkadang melaksanakan hal yang sama. Tentu ada alasan di balik tangis si anak, sanggup mungkin sebab lapar atau menginginkan sesuatu.
Sebagai orang bau tanah harus tanggap, sekiranya sanggup memperlihatkan apa yang diinginkan si anak, maka jangan hingga menundanya.
6. Anak-anak memang cenderung lebih sensitif
Anak-anak mempunyai perasaan yang halus dan cenderung sensitif, sehingga hal sepele pun sanggup menciptakan mereka menangis. Untuk mengatasinya, kita perlu tahu apa yang menciptakan si anak menangis, penuhi keinginannya bila hal tersebut sanggup membantu meredakan tangisnya.
7. Orangtua harus bersikap konsisten, biar tidak dimanfaatkan anak
Anda mungkin pernah menjumpai ketika seorang anak kecil menangis, kemudian orang tuanya urung menegurnya sebab merasa kasihan atau iba, padahal si anak telah melaksanakan kesalahan dan memanfaatkan tangisnya biar tidak dimarahi.
Orangtua harus konsisten, bila memang anak melaksanakan kesalahan, maka berikan nasehat yang baik untuk menegurnya. Jangan hingga menjadi lembek dan anak cenderung cengeng sebab perilaku orang tua.
8. Anak yang dimanja
Jangan gampang memanjakan anak dengan sesuatu yang mereka inginkan, sanggup jadi hal tersebut menciptakan mereka menjadi cengeng. Mereka akan mulai menangis apabila keinginanya tidak terpenuhi. Sebagai orangtua harus pintar mengatur apa saja yang boleh untuk anak dan yang tidak boleh, tidak semuanya sanggup diberikan. Apabila menangis, berikanlah nasehat dan tenangkanlah, jangan malah memenuhi keinginannya. Berbagai Sumber