Model Pembelajaran Koperatif (CL, Cooperative Learning) - foldersoal.com
Wednesday, 22 January 2014
Edit
Banyak sekali model-model pembelajaran yang sudah dikemukakan oleh para ahli pendidikan sesuai dengan inovasinya masing-masing. Namun tidak setiap model pembelajaran yang ada cocok diterapkan pada setiap pelajaran. Karena setiap pelajaran atau proses pembelajaran mempunyai ciri khas sendiri-sendiri.
Berikut ini model pembelajaran Koperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran dengan cara belajar kelompok secara kooperatif. Kegiatan dalam kelompok yaitu para siswa saling berdiskusi/shering berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab.
dalam kegiatannya model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.
Model pembelajaran kooperatif learning efektif untuk digunakan untuk mengajarkan materi yang cukup kompleks, dan yang lebih penting lagi, dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi soasial dan hubungan antar manusia.
6 fase yang ada dalam pembelajaran kooperatif learning yaitu:
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Aktivitas: Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
2. Menyajikan informasi
Aktivitas: Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan (demonstrasi) atau teks.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Aktivitas: Guru menjelaskan siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien.
4. Membantu kerja kelompok dalam belajar
Aktivitas: Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
5. Mengetes materi
Aktivitas: Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasi-hasil pekerjaan mereka.
6. Memberikan penghargaan
Aktivitas: Guru memberikan penghargaan kepada para siswa tentang hasil-hasil yang telah dicapai oleh para siswa. Hal ini penting untuk memotivasi belajar siswa yang selanjutnya.
Di samping unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, model ini sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan kemampuan membantu teman.
Berbagai Sumber
Berikut ini model pembelajaran Koperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran dengan cara belajar kelompok secara kooperatif. Kegiatan dalam kelompok yaitu para siswa saling berdiskusi/shering berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab.
dalam kegiatannya model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.
Model pembelajaran kooperatif learning efektif untuk digunakan untuk mengajarkan materi yang cukup kompleks, dan yang lebih penting lagi, dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi soasial dan hubungan antar manusia.
6 fase yang ada dalam pembelajaran kooperatif learning yaitu:
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Aktivitas: Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
2. Menyajikan informasi
Aktivitas: Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan (demonstrasi) atau teks.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Aktivitas: Guru menjelaskan siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien.
4. Membantu kerja kelompok dalam belajar
Aktivitas: Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
5. Mengetes materi
Aktivitas: Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasi-hasil pekerjaan mereka.
6. Memberikan penghargaan
Aktivitas: Guru memberikan penghargaan kepada para siswa tentang hasil-hasil yang telah dicapai oleh para siswa. Hal ini penting untuk memotivasi belajar siswa yang selanjutnya.
Di samping unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, model ini sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan kemampuan membantu teman.
Berbagai Sumber